 |
| banjir jakarta |
Banjir disertai kemacetan yang melanda Jakarta Senin (25/10) kemarin, dinilai karena perubahan cuaca yang sangat ekstrim. Pemprov DKI sendiri telah melakukan berbagai upaya penanganan banjir secara maksimal, mulai dari menyelesaikan proyek kanal banjir timur (KBT) hingga normalisasi saluran air. Selain itu, peralatan pengendali banjir seperti pompa air juga telah disiagakan.
Kondisi cuaca yang ekstrim mengakibatkan curah hujan yang terjadi mencapai 111 milimeter hanya dalam waktu 2 jam. Padahal, dalam kondisi normal curah hujan dalam satu bulan hanya mencapai 300 milimeter. Keadaan ini membuat drainase tidak mampu menampung dan menyalurkan air ke sungai dengan baik, akibatnya air meluap hingga ke jalan-jalan.
"Kita tidak menyalahkan cuaca, tetapi kenyataanya curah hujan yang terjadi Senin kemarin memang di luar normal," kata Muhammad Tauchid, Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup, Sekdaprov DKI Jakarta, saat jumpa pers di Balaikota DKI, Selasa (26/10).
Dijelaskan Tauchid, kekacauan lalu lintas yang terjadi kemarin, juga disebabkan kurang sabarnya pengguna jalan menunggu hujan reda. Mereka nekad menerobos hujan dan genangan. Akibatnya banyak kendaraan yang mogok dan menimbulkan kemacetan di mana-mana. Terlebih, hujan turun bersamaan dengan jam pulang kantor atau jam sibuk.
"Ke depan saya mengimbau, warga yang ingin berkendara bersabar menunggu hujan reda, daripada nekad menerobos," ujar Tauchid.
Kepala Dinas PU DKI Jakarta, Ery Basworo, mengatakan, upaya Pemprov DKI dalam menangani banjir terus berlanjut. Salah satunya melakukan pengurangan titik genangan di lima wilayah kota. Tahun ini, dari 78 titik genangan di wilayah, 18 titik di antaranya telah teratasi. Sedangkan dari 106 titik genangan di jalan, 33 di antaranya telah bebas dari genangan. "Ditargetkan 2012 mendatang seluruh titik genangan sudah bisa dihilangkan," harapnya.
Ke-18 titik genangan di wilayah yang telah hilang di antaranya, kawasan Sunter Timur, Jatinegarakaum, Klender, Rawabunga, Cipinangjaya, Cipinangmuara, Cipinang Indah, Cipinangbesar, Tegal Amba, Buluhperindu, Pulogebang dan kawasan Ujungmenteng.
"Untuk 33 genangan di jalan, yang berhasil dihilangkan di antaranya adalah Jl Sabang, Jakarta Pusat, dan Jl DI Panjaitan, Kebonnanas, Jakarta Timur," tandasnya.
"Kita tidak menyalahkan cuaca, tetapi kenyataanya curah hujan yang terjadi Senin kemarin memang di luar normal," kata Muhammad Tauchid, Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup, Sekdaprov DKI Jakarta, saat jumpa pers di Balaikota DKI, Selasa (26/10).
Dijelaskan Tauchid, kekacauan lalu lintas yang terjadi kemarin, juga disebabkan kurang sabarnya pengguna jalan menunggu hujan reda. Mereka nekad menerobos hujan dan genangan. Akibatnya banyak kendaraan yang mogok dan menimbulkan kemacetan di mana-mana. Terlebih, hujan turun bersamaan dengan jam pulang kantor atau jam sibuk.
"Ke depan saya mengimbau, warga yang ingin berkendara bersabar menunggu hujan reda, daripada nekad menerobos," ujar Tauchid.
Kepala Dinas PU DKI Jakarta, Ery Basworo, mengatakan, upaya Pemprov DKI dalam menangani banjir terus berlanjut. Salah satunya melakukan pengurangan titik genangan di lima wilayah kota. Tahun ini, dari 78 titik genangan di wilayah, 18 titik di antaranya telah teratasi. Sedangkan dari 106 titik genangan di jalan, 33 di antaranya telah bebas dari genangan. "Ditargetkan 2012 mendatang seluruh titik genangan sudah bisa dihilangkan," harapnya.
Ke-18 titik genangan di wilayah yang telah hilang di antaranya, kawasan Sunter Timur, Jatinegarakaum, Klender, Rawabunga, Cipinangjaya, Cipinangmuara, Cipinang Indah, Cipinangbesar, Tegal Amba, Buluhperindu, Pulogebang dan kawasan Ujungmenteng.
"Untuk 33 genangan di jalan, yang berhasil dihilangkan di antaranya adalah Jl Sabang, Jakarta Pusat, dan Jl DI Panjaitan, Kebonnanas, Jakarta Timur," tandasnya.
source:http://www.lihatberita.com/2010/10/banjir-di-jakarta-karena-cuaca-ekstrim.html
0 komentar:
Post a Comment